Perajin Miniatur Reog Ponorogo Dusun Krajan Timur Desa Tempeh Tengah Tembus Pasar Nasional.
Kim Permata Abadi Desa Tempeh Tengah - Ditengah wabah pandemi covid 19 ini, tak menyurutkan langkah remaja usia 19 tahun ini untuk berkreasi dan berinovasi. Berbagai cara menambah pundi-pundi rupiah untuk menambah ekonomi keluarga. Di Lumajang, seorang pemuda milenials membuat miniatur reog sebagai pekerjaan sampingannya mampu menghasilkan rupiah, bahkan pemasarannya pun menembus pasar nasional.(22/11/2020)
Berlokasi di Dusun Krajan Timur RT 14 RW 02 Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang inilah, Benny Septyanto, membuat kerajinan tangan berupa miniatur reog ponorogo. Bahan bahannya pun cukup sederhana, mulai dari kayu, cat, kertas duplex, kain Flanel serta lem.
Dalam mengerjakannya tergolong mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama, cukup 3 hari miniatur reog sudah siap dijual. Dalam waktu satu bulan, "Benny, panggilan sapaanya mampu membuat sekitar 10-20 unit miniatur reog berbagai jenis ukuran mulai dari yg terkecil sampai ukuran tanggung." ungkapnya.
Benny diketahui merupakan salah satu perajin reog asal Desa Tempeh Tengah. Usianya memang masih muda dari seniman lain, namun hasilnya tak kalah saing.
Untuk harga jualnya sendiri bervariasi mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung besar kecilnya miniatur reognya. Sedangkan pasar penjualannya melalui jual beli online via Facebook, IG dan WhatsApp dan tak sedikit pembeli yang langsung datang ke rumahnya.
Pemuda milenials ini juga sering melayani pembeli dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat hingga daerah Palembang. Sedangkan rata-rata pembelinya dari kalangan komunitas pecinta seni reog.
Menggeluti kerajinan tangan miniatur reog ini, bermula dari kecintaanya dengan reog sejak duduk dibangku SD. Ketika itu, dia tertarik belajar karena suka dengan kesenian reog. Kemudian memutuskan belajar membuat reog sendiri dirumah secara otodidak. Selain bentuknya unik Reog Ponorogo adalah kebudayaan khas Jawa Timur yang telah diakui UNESCO. (Red.KIM_Fandy)
Maju terus desa Tempeh Tengah.. dengan pemuda-pemuda yang kreatif
BalasHapus